Jatuh Bangun Usaha Rumah Arwah Ong, Bertahan hingga 4 Generasi

- Selasa, 1 Desember 2020 | 16:07 WIB
Gunawan, salah satu pekerja kerajinan rumah arwah Ong sedang membuat miniatur sofa. (Ayosemarang.com/Vedyana)
Gunawan, salah satu pekerja kerajinan rumah arwah Ong sedang membuat miniatur sofa. (Ayosemarang.com/Vedyana)

SEMARANG TENGAH, AYOSEMARANG.COM -- Menjadi penerus perajin Rumah Arwah dari ayahnya, Ong Bing Hok mengaku usaha turun temurun miliknya tersebut juga pernah mengalami jatuh bangun.

Seperti diketahui, Ong merupakan generasi ke-4 dalam kerajinan rumah arwah miliknya. Kakek buyutnya yang asli Tionghoalah yang memulai usaha kerajinan rumah arwah tersebut.

Kalau jatuh bangun pasti ada. Namanya juga usaha. Tapi yang paling terasa itu saat zaman Orde Baru. Dulu harus berjuang keras untuk mencukupi hidup dari kerajinan ini, ujarnya kepada Ayosemarang.com, Senin (1/12/2020).

AYO BACA : Briket Arang Kelapa Indonesia Punya Potensi Besar di Pasar Internasional

Di zaman itu, pesanan rumah arwah hanya bisa dihitung jari. Meski demikian, keluarga Ong saat itu terus berjuang dengan minimnya pemasukan. Bahkan, pernah dalam sebulan tidak ada pemasukan sama sekali.

Sebulan itu paling satu dua pesanan saja. Saat berat saat ini. Tapi setelah Orde Baru, situasinya mulai berjalan baik. Pesanan mulai lumayan banyak lagi, imbuhnya.

Untuk saat ini, dirinya mengaku bersyukur dengan kondisi saat ini. Meski pandemi, pesanan rumah arwah buatannya masih ada pesanan yang cukup banyak. Dalam sebulan, di rumah dan sekaligus workshopnya, di Gang Cilik, Pecinan Semarang, saat ini dirinya mampu membuat 5-7 ruamh arwah.

AYO BACA : Perajin Rumah Arwah di Semarang, 4 Generasi Masih Bertahan

Usaha ini adalah usaha turun temurun. Dan tentu nantinya anak saya yang akan meneruskannya lagi. Jadi akan terus bersambung, katanya.

Menjalankan kerajinan rumah arwahnya, Ong dibantu dengan dua pekerjanya. Yang mana keduanya membantu Ong dalam setiap proses pembuatan rumah arwah. Mulai dari buat kerangka, hingga miniatur-miniatur pelengkap.

Salah satu pekerja, Gunawan menerangkan, ia sudah ikut membantu Ong dalam membuat rumah arwah sejak remaja. 

Sudah lama. Dari remaja sekarang saya sudah menikah dan punya anak, katanya.

Dirinya memiliki tugas membuat miniatur perlengkapan untuk rumah arwah. Untuk bahannya sendiri, lanjutnya, dari sterofoam, kertas warna dan lem. Dalam sehari dirinya bisa membuat puluhan miniatur.

Kalau yang sulit itu membuat kerangkanya. Kalau miniatur seperti ini kan sudah ada pakemnya tinggal nempelin aja pakai lem, katanya.

Halaman:

Editor: Abdul Arif

Tags

Rekomendasi

Terkini

X